Dimensi
Dua
Kompetensi Dasar dalam Standar
Kompetensi Dimensi Dua adalah Sudut Bangun Datar, Keliling Bangun Datar dan
Luas Daerah Bangun Datar dan Transformasi Bangun Datar
1. SuDut Bangun DaTar
a) Definisi dan Pengukuran Sudut
Sudut Adalah Daerah yang dibatasi oleh dua garis dan titikk. Untuk menyatakan
nama, disertai suatu sudut dilambangkan dengan : "<" Huruf-huruf
Yunani seperti : a, B, 0 dan lain-lain. Untuk mengukur sudut biasanya digunakan
dengan busur.
Cara Mengukur besarnya sudut
dengan busur :
- Letakkan menempel garis 0 derajat
pada busur ke salah satu ruas garis yang akan diukur besar sudutnya.
- Letakkan titik pusat busur ( titik
pusat 1/2 lingkaran ) pada titik sudut dan ruas garis yang terletak didalam
busur.
- Ukur besar sudutnya dengan
menggunakan skala pada busur.
Secara Garis Besar, besarnya suatu
sudut terbagi menjadi tiga bagian, yaitu :
- Sudut lancip yaitu sudut yang
besarnya kurang dari 90 derajat.
- Sudut siku-siku yaitu sudut yang
besarnya 90 derajat.
b) Pengubahan derajat ke
radian atau sebaliknya.
Pengukuran sudut berdasarkan
ukuran radian didasarkan anggapan bahwa :
" satu radian = besarnya sudut
pusat lingkaran yang dibatasi oleh busur lingkaran yang panjangnya sama dengan
jari-jari"
Contoh
Contoh
2. Keliling Bangun Datar dan Luas
Daerah Bangun Datar
1. Lingkaran
lingkaran adalah himpunan semua titik pada bidang dalam jarak
tertentu, yang disebut jari-jari, dari suatu titik tertentu, yang
disebut pusat. Lingkaran adalah contoh dari kurva tertutup sederhana,
membagi bidang menjadi bagian dalam dan bagian luar.
panjang r adalah dari titik pusat
lingkaran ke titik terluar lingkaran, sedangkan D adalah panjang dati titik
terluar lingkaran dengan titik luar lingkaran lain dengan melewati titik
tengah. Dengan kata lain r = setengah dari D dan D = 2 kali r.
2. Persegi Panjang
Luas = Panjang x Lebar
Keliling = 2 x (panjang + lebar)
atau K = panjang + lebar + panjang + lebar
Luas = sisi x sisi atau L = s2
Keliling = 4 x sisi atau K =
sisi + sisi + sisi + sisi
4. Trapesium
Luas = ½ x (diagonal 1 + diagonal 2)
x tinggi
Keliling = (2 x sisi miring) +
diagonal 1 + diagonal 2
Luas = alas x tinggi
K = sisi + sisi + sisi + sisi
7. Belah Ketupat
Belah ketupat adalah bangun datar dua dimensi
yang dibentuk oleh empat buah rusuk yang sama panjang, dan memiliki dua pasang
sudut bukan siku-siku yang masing-masing sama besar dengan sudut di hadapannya.
Belah ketupat dapat dibangun dari dua buah segitiga sama kaki identik yang
simetri pada alas-alasnya.
8. Segitiga
Segitiga adalah bangun datar yang
memiliki 3 titik sudut dan memiliki 3 sisi. Segitiga memeiliki banyak bentuk
diantaranya segitiga sama kaki, segitiga sama sisi, segitiga siku-siku dan
segitiga sembarang.
Luas = ½ x alas x tinggi atau L =
(alas x tinggi) / 2
Keliling = sisi + sisi + sisi
Khusus untuk Segitiga Siku-siku,
panjang sisi miring terpanjang dapat dicari dengan menggunakan rumus phytagoras
yaitu :
3. TransFormasi Bangun Datar
Tranformasi adalah aturan secara geometris yang dapat menunjukan bagaimana suatu bangun dapat berubah kedudukan dan ukurannya berdasarkan rumus tertentu . Secra umum transformasi dibedakan menjadi dua yaitu transformasi isometri dan ditalasi. Transformasi isometri adalah transformasi yang tidak mengubah ukuran, misalnya pergeseran, pencerminan dan pemutaran, sedangkan ditalasi adalah transformasi yang mengubah ukuran benda .
Transformasi dapat dipandang sebagai pemetaan dari himpunan titik ke himpunan titik. Biasanya titik yang dipetakan adalah (x, y) dengan titik hasil pemetaan atau bayangannya adalah (x,y)
Jenis - Jenis Transformasi Bangun Datar
a) Translasi (pergeseran)
b) Refleksi (pencerminan)
b) Refleksi (pencerminan)
c) Rotasi (perputaran)
d) Dilatasi (perkalian)
d) Dilatasi (perkalian)
0 komentar:
Posting Komentar